Overcast Clouds, 29°C
First survey
Life goal: build busniss coffee shop
Hari ini janjian dengan Kukuh untuk melihat beberapa coffee shop didaerah Dago.
Ketemu kukuh di Jogja Maĺl, jalan Riau. Kita duduk di lantai dua ada sebuah coffee shop tempat wahyu senang makan makan nasi haenan dan ceker dan aku pun order yang sama tapi pakai irisan daging sapi lada hitam. Kukuh baru tiba ketika nasi ku udah tandas.
Aku tinggalkan Mama nya dan kukuh menyelesaikan penganan. Turun ke lantai LG untuk sholat jamak qoshor Zuhur dan Ashar.
Rupanya ketika kembali dari Musholah wahyu dan kukuh juga selesai. "Ayo mas, segera keluar karena sudah banyak orang antri mau makan di sini." Ayo, jawab ku singkat.
Kami menuruni maĺl hingga ke ground sengaja tidak pakai lift karena suka lama menunggu giliran. Turun pakai escalator saja.
Jalan dari jogja naik go-car survey coffee shop yang pertama.
Blue doors nama coffe shop yang pertama di datangi, jalan taman fotography seberang jalan wisma geology. Si Barista adalah teman kukuh. Anaknya sopan banget namanya Taufik. Aku heran dia cium tangan terlebih dahulu ke wahyu dan lalu ke aku. Mau minum apa tante? tanya waiter satu nya lagi. Cewe berbadan kecil dan pakai kaca mata. Picolo untuk Latte, cangkir kecil atau regular untuk cappucino. Kata kata yang keluar dari mulut kecilnya. Lalu, mereka berdua kompak bertindak bak paduan suara. "SnacknyaTante???’ oh boleh: Ada Bagel?
Kami masuk ke ruangan dalam dan beberap sofa panjang bersandaran bantal panjang membentuk letter L diseberang ada barisan meja yang menampung dua tamu saja. Seperti dua cewek yang lagi asik ngobrol bisnis.
Kukuh: Pa, papa lihat ruang kecil seperti ini yang ku inginkan selalu tampak ramai tamunya. Cukup dilayani dengan mesin kopi dan pemanas kue.
Aku kenal baristanya di caffee tempatku kerja "Drizle" ia udah lama keluar sempat kerja 3 tahun di situ.
Kukuh terus mempresentasikan minuman latte asli Guatemala, dan cappucino kopi bandung saja. Seperti yang aku minum.
Harganya relatif mahal 35-40 ribu per cup.
Kami meneruskan survey ke coffe shop lain, pemiliknya artis. Hanya berjalan kaki masuk jalan dahlia. Kudengar suara
azan waktunya shalat ashar. Melewati barbershop lagi dan sebuah toko kecil menjual sandal ninja. Aku mengalami
kebelet kencing.
Kuamati coffee shop yang kedua ini "Cultivar" posisi
Coffee shopnya disampingnya barber shop mentereng huruf grafitti "we fix your broken hair" dibelakangnya juga ada salon buat cewek embroidery alis sebelum menuju ke arah toilet. Disampingnya lagi ada juga butik.
Kali ini Order juice judulnya "freshen up" terbuat dari semangka dan lemon. Sedangan Wahyu memesan minuman buah asam.
Kukuh order manual brew pakai es. Botol dijadiin wadah cofee. Layout coffee shop ini lagi lagi memanjang ke belakang.
Depan counter hanya ada cash drawer dan pajangan aneka kue cake, tira misu, blue velvet dan untuk kitchen letaknya di belakang. Aku tebak: tempat ini sebelumnya adalah garasi. Bisa di parkir memanjang 3 mobil.
Dekornya sedikit unik. Lampu keranjang menjadi pernik lucu sekaligus memberikan pencahayaan untuk ruangan seluas 3 meter * 19 meter.
Sama sama punya sofa lalu apa yang beda? Sebuah meja bulat dan 4 kursi. Diluar juga unik Mejanya di desain seperti kotak kotak papan catur.
Pemilik coffee shop ini sekaligus menguasai bidang usaha lain barber shop dan salon.
Kukuh menjelaskan disamping kita ini adalah pemiliknya Dia kenal dengan boss Drizle "Andre" Bedanya ia telah mengupgrade skill coffe dirinya sampai ke Italy.
Kenapa dua duanya ramai? Kombinasi one stop shopping: Butik, kuliner, barber, salon dan coffee shop.
Mama memancing: Kalau kamu mau buka nama restorannya apa nak? jawab singkat kukuh: "Sekala" artinya "manusia" bahasa bali. Mau kamu bagaimana asset dkelola?
pilihan:
Nyewa tanah dan bangunan
nyewa tanah lalu kita bangun
Beli jadi baik tanah dan bangunan
Posisnya seperti apa? Daerah sexy dekat unpad, hotel moxy atau Daerah sexy di Kartikasari di daerah Dago.
Survey coffee shop berhenti dulu karena wahyu ingin beli oleh oleh.
Belanja oleh oleh di kartika sari.
Pengujungnya bervariasi pasangan dan anak berbagai lapisan masyarakat umumnya keluarga milenial dan yang mapan membeli oleh oleh untuk dibawa pulang ke rumah jakarta, lampung atau sumatra.
Terlintas ibu muda bersuara lantang logat cina sumatra
"Yah beli minuman…."
Cik lena, Sin sin kemana?
Aku duduk didepan "more local" yang menjual rujak cuka, kolak pisang, candil hanjeli, talas dn singkong bangkok atau ketan hitam.
Meja yang ku tempati ini nggak boleh di isi tanpa makan, kalau ditempati harus belanja. Terpaksa aku pesan kolak pisang nungguin wahyu shoping oleh oleh. Sedangkan Kukuh ke jalan Riau lagi untuk ambil motor.
Kolak belum aku sentuh, masih nungguin wahyu belanja. Bentuknya potongan kuku sapi kecoklatan ditempeli oleh kristal kelapa. Brendam dalam mangkok tipis tidak lebih dari 10 cm. Didampingi sendok terbungkus tissue disajikan diatas nampan.
Manusia yan keluar dari display variasi oleh-oleh membawa belanjaan dalam keranjang. Dan dibawa ke bagian kasir dan sekuriti yang mengemas belanjaan kedalam kardus kardus berbagai ukuran.
Waktu sendok terangkat dan aroma kolak sampai ke hidung. Kudengar orang belakang memelas minta temannya jangan pergi dulu: "Pak Supir mau minum jeruk panas dulu. Sebentar yah."
Toko oleh oleh KARTIKASARI ini nggak pernah sepi oleh turis lokal. Walaupun nggak belanja ia juga bisa jadi pengamat memperhatikan tamu tamu yang beli. Ada yang berdiri tangannya di belakang. Bersandar ke etalase. Mengelilingi gantungan display pakaian dsb
Selang .5 jam kemudian.
Kulihat wahyu udah bawa tentengan. Berjalan ke arah mejaku. Baru kucicipi pisang ala bacem berendam dalam santan. Ternyata pisangnya cukup manis. Warna coklat adalah hasil rebusan air gula merah. Sayang santannya tidak ada wangi pandan.
"Ayo Mas Pulang, sudah jam 5 sore" Kita akan ketemu rombongan kakak di hotel Luxton melakukan Ibadah Nisfu Sya’ban.
Kedua tangan kami penuh dengan tentengan. Aku kebagian menenteng belanjaan pertama pakaian dan makanan cemilan buat nanti malam. Wahyu penuh dengan tentengan oleh oleh menyusuri jalan dan taman dago Menyeberang dibawah fly over lalu belok kanan. Nggak ada rasa capek. Sore yang cerah dan noktah sedikit mendung.
Celaka dua belas. Kami berdua tidak bisa masuk kamar. Kunci terblock dan indicator merah di kotak sensor kartu. Aku bernisiatif turun menemui reseption. Kulihat badge Nama "Kelvin" menggesekan kartu. Iya pak, kartunya error. Saya buat baru yah pak? Kata kelvi ceking bersisir tipis rapi. "Ya.. tolong yah. Kenapa yah? sehari lagj kok sudah habis aksesnya. "Biasa pak, kalau disimpan berdekatan dengan hape" ia akan error.
Kembali keatas lantai 7 dan mengagetkan ku Wahyu lenyap. Loh kemana dia ?? Aku menggosokan kartu lagi aha.. terbuka. Semua anggota keluarga ada di dalam. "Pa, aku duluan sudah didalam sebelum papa dan mama datang. Lah kartunya tidak kerja karena kamu didalam?!
Ibadah Nisfu dalam kamar 315 dan 317 Luxton, Bandung. Bermula mau bagi oleh oleh dari wak yal baru pulang dari eropa. Aku membuat tulisan di grup:
[19/04, 18:12] Rizal: Wa alaikumu salam, sdh di hotel fourpoints wak. Makmano program. Besok malam nisfu sya’ban. kito yasinan apo? dirumah sapo?
Beberapa opsi melaksanakan Sholat berjamaah Di basement hotel luxton dan four points tempat kami menginap atau rumah kak yal di arca manik.
Keadaan dan waktu berjamaah satu keluarga amat langka bila yang satu keluarga di kota palembang, bogor, bandung atau sengatta tempat kami untuk kumpul.
Makanya kesempatan ini nggak boleh terlewatkan. Ak bon sudah menunjukan photo dimana kita bersama didalam kamar kiblatnya menatap lurus gordyn luar. Laki-laki bisa 1 shof, cewek bisa 2 shof masing masing berisikan 3 orang.
Waktu maghrib 23 menit lagi, kami belum berangkat le TKP. Kak Lin billang: Kita magrib masing masing payo. Kami takut sudah masuk waktu sholat maghrib. Masalah lain lagi muncul sajadah dan quran masih kurang. Aku katakan akan bawa dari hotel dan untuk quran bisa download dari Hape.
Yuk etik menelpon wahyu. Ada dimana? kami masih dalam kamar Yuk tik, maghriban. Yuk tik ada dimana? ada diparkiran four points. Oh, baeklah kami turun segera. Berangkat bareng dari four points ke Luxton. Sebetulnya jalan kaki bisa karena dekat banget.
Kami berlima ke hotel luxton. Masha Allah kasur satu penuh berisi 9 orang dan kursi sebuah di isi Ak bon. Lantai sudah tertupi oleh sajadah Kurang 1 jam lagi baru akan Isya’.
Ak bon megimami dan tidak makan waktu lama membaca surat surat pendek. Alhamdullilah selesai shalat disambung shalat sunat bakda isyak, Niat Nisfu sa’ban bersama sama terealisai. Indahnya kebersamaan membaca surat yasin pertama memohon panjang umur, surat yasin ke dua memperluas rezeki dan yang terahir meminta kekuatan Iman dan Islam.
Akbon membawa doa penutu dengan khidmat.
Kak Yal bagi bagi baju dan coklat. Teramat penting kaosku double Xl. Nikmat mana lagi yang kau dustakan. Malam semakin dingin jamah pingin Ronde dan sekoteng. Alhamdulillah, Go Food menjawab keinginan semua.
Aku berkata dua tahun lagi pensiun. Kak Yal bilang: lah cepet cepet buka usaha. Kukuh menkawab: tadi siang papa sudah di tatar. Tapi aku masih belum jelas segala galanya. Kenapa:
"Membangun usaha coffee shop masih belum terang."